Sunday 30 June 2013

Struktur Komposit

Konstruksi komposit bekerjanbatang-batang stuktural yang merupakan gabungan dari 2 material yaitu baja struktural dan beton bertulang. Dengan kata lain, batang structural yang dibentuk  dari 2 atau lebih material disebut kompopsit. Pada bangunan gedung  dan jembatan umumnya berupa komposit dari baja strutural dan beton bertulang yang biasanya dipakai pada elemen balok atau dan kolom . Pada jembatan sebagian besar komposit untuk balok. 
Balok komposit dapat direncanakan dalam beberapa bentuk. Versi semula adalah balok yang diselimuti beton (gambar a). Alternatif praktis ketika keperluan utama suatu struktur dimaksudkan untuk perliundungan baja dari api, baja stuktural diselimuti beton sedemikian seingga secara rasional beton dioptimalkan untuk kontribusi kekuatan pada balok. Sekarang ini, material yang lebih ringan dan metode2 yang lebih ekonomis untuk tahan/perlindungan api banyak tersedia sehingga komposit tipe ini baja diselimuti beton jarang dipakai lagi. Sebagai bentuk “baru” nya adalah perilaku komposit dicapai dengan sambungan/konektor anatara balok baja dengan pelat beton bertulang  pada bagian atasnya yang menjadi satu keastuan elemen. Pada suatu sistem lantai dan atap, bagian dari pelat bekerja bersama dengan stiap balok baja untuk membentuk balok komposit yang terdiri dari the rolled shape dengan sayap beton di bagian atas baja. (Gambar b) 
Penyatuan perilaku komposit dimungkan hanya jika slippage (geseran) horizontal antara dua material (baja dan beton) tidak terjadi/bisa ditahan. Untuk menahan geseran horizontal antar permukaan ini akan diatasi/dipasang sebuah komponen penghubung/penyambung yang disebut sebagai shear connectors. Tipe shear connectors ini bisa berbentuk headed studs, spiral reinforced steels, or short lengths of small channel shapes, yang dihubungkan dengan las sedemikian memiliki penjangkaran anata baja dan beton. (Gambar c). Headed studs paling popular dan banayak dipakai dilapangan.  Pada tampang melintang lokasi profil baja boleh dipasang lebih dari satu headed studs tergantung  dari lebar sayap memadai atau tidak. Jumlah headed studs tergantung pada spasi yang diijinkan (akan dibahas di bagian 4). Salah satu alasasan headed studs popular adalah mudah dipasang.
Jumlah pasti shear connectors disyaratkan untuk meyakinkan bahwa suatu balok benar-benar komposit penuh. Jumlah konektor sedikit lebih kecil dari jumlah pasti sehingga akan slippage kecil masih dibolehkan terjadi antara baja dan beton. Balok dalam keadaan ini disebut balok komposit sebagian (partially composite beam). 
Sebagian besar konstruksi komposit pada gedung menggunakan formed steel deck (tanpa bekesting perancah) yang melayani sebagai lantai kerja (formwork) untuk pelat beton dan formed steel deck ditinggalka (tidak dilepas) setelah beton mengeras (28 hari). Metal deck ini juga berkontribusi pada kekuatan paa pelat lantai, pada perancangan hal ini tidak akan diperhitungkan. Deck ini dapat digunakan dengan tujuan sebagai rusuk (ribs) yang bekerja secara transversal atau parallel balok. Pada sistem  lantai yang umum, ribs dipasang tegak lurus terhadap balaok lantai dan paralel untuk menopang girder. Shears studs dilaskan pada balok dari atas sampai ke deck. Karena studs dapat dipasang hanya pada ribs, spasi pada sepanjang studs batang balok dibatasi pada perkalian jumlah spasi ribs. Gambar 2 menunjukkan pelat dengan formed steel deck dengan ribs tegak lurus pada sumbu memanjang  balok.


Hampir semua jembatan jalan raya yang menggunakan balok2 baja adalah konstruksi komposit dan balok komposit sebagai alternative yang sebagian besar ekonomis. Walaupun lebih kecil, lighter rolled steel beams dapat digunakan sebagai konstruksi komposit. 





Friday 28 June 2013

SHEET PILE ( DINDING TURAP )



Pengertian Sheet Pile
Sheet Pile adalah dinding vertikal relatif tipis yang berfungsi untuk menahan tanah dan untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian.

Manfaat Sheet Pile

Karena pemasangan yang mudah dan biaya pelaksanaan yang relatif murah, turap banyak digunakan pada pekerjaan-pekerjaan, seperti :
 


Sheet pile tidak cocok untuk menahan tanah yang sangat tinggi karena akan memerlukan luas tampang bahan turap yang besar. Selain itu sheet pile juga tidak cocok digunakan pada tanah yang mengandung banyak batuan, karena menyulitkan pemancangan.

Tipe – Tipe Sheet Pile
Tipe sheet pile dapat dibedakan menurut bahan yang digunakan. Bahan Sheet pile tersebut bermacam–macam, contohnya: kayu, beton bertulang, dan baja.

1. Sheet Pile Kayu

Sheet pile kayu digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi. Karena tidak kuat menahan beban-beban lateral yang besar. Sheet pile kayu ini tidak cocok digunakan pada tanah yang berkerikil karena sheet pile cenderung retak bila dipancang. Bila sheet pile kayu digunakan untuk bangunan permanen yang berada diatas muka air, maka perlu diberikan lapisan pelindung agar tidak mudah lapuk. Sheet pile kayu banyak digunakn pada pakerjaan-pekerjaan sementara, misalnya untuk penahan tebing galian.

Tiang sheet pile yang digunakan adalah papan kayu atau beberapa papan yang digabung (wakefield piles). Papan kayu kira-kira dengan ukuran penampang 50 mm x 300 mm dengan takik pada aujung-ujungnya seperti terlihat pada gambar 3(a). Tiang wakefield dibuat dengan memakukan tiga papan seca bersama-sama dimana papan tengahnya dioffset sejauh 50-75 mm seperti pada gambar 3(b). Papan kayu juga bisa ditatik dalam bentuk tatik lidah seperti pada gambar 3(c). Atu dengan menggunakanbesi yang ditanamkan pada masing-masing papan setelah tiang dimasukan kedalam tanah seperti pada gambar 3s(d).
 


2. Sheet Pile Beton

Sheet pile beton merupakan balok-balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang dengan bentuk tertentu. Balok-balok sheet pile dibuat saling mengkait satu sama lain. Masing-masing balok, kecuali dirancang kuat menahan beban-beban yang akan bekerja pada waktu pengangkatannya. 

Sheet pile beton ini biasanya digunakan untuk konstruksi berat yang dirancang dengan tulangan untuk menahan beban permanen setelah konstruksi dan juga untuk menangani tegangan yang dihasilkan selama konstruksi. Penampang tiang-tiang ini adalah sekitar 500-800 mm lebar dan tebal 150-120 mm. Ujung bawah turap biasanya dibentuk meruncing untuk memudahkan pemancangan.



3. Sheet Pile Baja

Sheet pile baja sangat umum digunakan, baik digunakan untuk bangunan permanen maupun sementara, karena lebih menguntungkan dan mudah penanganannya. Keuntungan-keuntungannya antara lain:



Tebal sheet pile baja berkisar antara 10-13 mm. Penampang sheet pile bisa berbentuk Z, lengkung dalam (deep arch), lengkung rendah (low arch) atau sayap lurus (straight web). Interlok pada sheet pile dibentuk seperti jempol-telunjuk atau bola-keranjang yang bisa dihubungkan sehingga dapat menahan air.